Friday, April 19, 2013

Filsafat Alam dan Filsafat Kontemporer

elisabeth alfrida


Bab I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah
            Sejarah awal munculnya khazanah pemikiran filsafat tidak bisa dilepaskan begitu saja dangan kebudayaan dan peradaban Yunani. Karena di negeri itulah filsafat lahir dan berkembang hungga mencengangkan peradaban dunia lain hingga abad ini. Maka dari itu tidak heran bila banyak pihak mengkaji filsafat berawal dari sejarah peradaban Yunani Kuno, lalu abad pertengahan, modern sampai abad kontemporer seperti saat ini.
            Namun pada awal perkembangannya sebagaian orang terus menggugat dan terus melontarkan pertanyaan kritis meski kesannya biasa-biasa saja. Pertanyaan mereka adalah mengapa filsafat muncul di Yunani dan kenapa tidak lahir di daerah neradab lain seperti Babilonia Mesopotamia atau Mesir? Jawaban yang sederhana adalah Yunani berbeda dengan daerah lainnya, Yunani lebih dikenal sebagai negeri yang tidak mempersoalkan perbedaan status social seperti kasta pendeta, ketimbang lainnya dan iklim itulah yang membuat perkembangan pemikiran begitu pesat. Masyarakat Yunani masih menggantungkan diri pada mitos, legenda, kepercayaan dan agama untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tentang kehidupan mereka. Tetapi sekitar abad ke-7 SM, di Yunani mulai berkembang suatu pendekatan yang sama sekali berlainan dibanding masa-masa sebelumnya, yaitu pendekatan filsafat. Sejak saat itulah orang mulai mencari jawaban rasional tentang berbagai problem yang dihadapi, termasuk beragam masalah mengenai alam semesta.

I.2 Rumusan Masalah
v  Apa perbandingan antara Filsafat alam dengan filsafat kontemporer ?


Bab II
Acuan Teoretik

II.1 Biogarafi Tokoh
Thales adalah seorang filsuf yang mengawali sejarah filsafat Barat pada ke-6 SM. Sebelum Thales, pemikiran Yunani dikuasai cara berpikit mitologis dalam menjelaskan segala sesuatu. Pemikiran Thales dianggap sebagai berfilsafat pertama karena mencoba menjelaskan dunia dan gejala-gejala didalamnnya tanpa bersandar pada mitos melainkan pada rasio manusia. Ia juga dikenal sebagai seorang dari Tujuh Orang Bijaksana (dalam bahasa Yunani hoi hepta sophoi), yang oleh Aristoteles diberi gelar “filsuf yang pertama”. Selain seorang filsuf, Thales juga dikenal sebagai ahli geometri, astronomi dan politik. Bersama dengan Anaximandros dan Anaximenes, Thales digolongkan ke dalam Mazhab Miletos.
                         Thales (624-546 SM) lahir di kota Miletus yang merupakan tanah perantauan orang-orang Yunani di Asia Kecil. Situasi Miletos yang makmur memungkinkan orang-orang di sana untuk mengisi waktu dengan berdiskusi dan berpikir tentang segala sesuatu. Hal itu merupakan awal dari kegiatan filsafat sehingga tidak mengherankan bahwa para filsuf Yunani pertama lahir di tempat ini
                        Thales adalah seorang saudagar yang sering berlayar ke Mesir. Di Mesir, Thales mempelajari ilmu ukur dan membawanya ke Yunani. Ia dikatakan dapat mengukur piramida dari bayangannya saja. Selain itu, ia juga dapat mengukur jauhnya kapal dilaut dari pantai. Kemudian Thales juga terkenal setelah berhasil memprediksi terjadinya gerhana matahari pada tanggal 28 Mei tahun 585 SM. Thales dapat melakukan prediksi tersebut karena ia memperlajari catatan-catatn astronomis yang tersimpan di Babilonia sejak 747 SM.
                        Ada banyak kisah mengenai Thales salah satunya diceritakan Aristoteles dalam bukunya Politics (1259): “Ia dicemooh karena miskin, karena itu filsafat dianggap ilmu tak berguna . Namun menurut kisah itu, berkat pengetahuannya tentang perbintangan –meski saat itu masih musim dingin- ia tau bahwa akan terjadi panen buah zaitun yang berlimpah di tahun depan. Demikianlah, dengan uangnya yang tak seberapa itu ia membayar uang muka untuk menyewa semua alat pengolahan zaitun di Chios dan Miletus, yang dia bayar dengan harga rendah karena tak seorang pun yang menolak tawarannya tatkala musim panen tiba dan banyak orang yang membutuhkan iya melepasnya dengan harga sesuka hati (mahal) dan menghasilkan banyak uang. Jadi ia mampu membuktikan pada dunia bahwa para fulsuf bisa kaya dengan gampang jika mereka mau. Hanya saja ambisi mereka menuju ke arah lain.”

II.2 Konsep Dasar Pemikiran Tokoh
            Air sebagai Prinsip Dasar Segala Sesuatu
            Pemikiran Thales yang sangat terkenal adalah zat utama yang menjadi dasar semua kehidupan adalah air. Thales menyatakan bahwa air menjadi pangkal, pokok, dan dasar dari segala-galanya yang ada di alam semesta.
            Berkat kekuatan dan daya tariknya sendiri ada sebab-sebab di luar dirinya, air mampu tampil dalam segala bentuk, bersifat mantap dan tak terbinasakan. Argumentasi Thales terhadap pandangan tersebut adalah bagaimana bahan makanan semua makhluk hidup mengandung air dan bagaimana semua makhluk hidup juga memerlukan air untuk hidup. Selain itu, air adalah zat yang dapat berubah-ubah bentuk (padat, cair dan gas) tanpa menjadi berkkurang.
            Selain itu, ia jga mengemukakan pandangan bahwa bumi terletak di atas air. Bumi dipandang sebagai bahan yang satu kali keluar dari laut dan kemudian terapung-apung diatasnya.



            Pandangan tentang Jiwa
            Thales berpendapat bahwa segala sesuatu di jagat raya memiliki jiwa. Jiwa tidak hanya terdapat di dalam benda hidup tetapi juga benda mati. Teori tentang materi yang berjiwa ini disebut hylezoisme. Argumentasi Thales didasarkan pada magnet yang dikatakan memiliki jiwa karena mampu menggerakkan besi.

















Bab III
Pembahasan

III.1 Tema/ Isu Utama

          Yang menjadi tema/ isu utama dalam pemikiran Thales seperti yang telah dijelaskan dibab sebelumnya yaitu air sebagai prinsip dasar segala sesuatu. . Argumentasi Thales terhadap pandangan tersebut adalah bagaimana bahan makanan semua makhluk hidup mengandung air dan bagaimana semua makhluk hidup juga memerlukan air untuk hidup. Selain itu, air adalah zat yang dapat berubah-ubah bentuk (padat, cair dan gas) tanpa menjadi berkkurang.

III.2 Dampak Pemikiran Tokoh Terhadap Kehidupan

          Dampak yang terjadi karena pemikiran Thales salah satunya adalah adanya atau munculnya para pemikir atau filsuf yang lain sehingga adanya filsuf abad yunani, modern maupun kontemporer yang mengeluarkan atau member pendapat mereka tentang sesuatu atau kehidupan. Namun dengan berbagai dasar atau filsafat yang berbeda pula.








Bab IV
KESIMPULAN

v  Apa perbandingan filsafat alam dengan filsafat kontemporer ?

Pemikiran filsafat Yunani periode awal acap kali disebut sebagai filsafat alam. Penyebutan tersebut didasarkan pada munculnya banyak ahli fikir alam yang memfokuskan pemikirannya pada apa yang diamati disekitarnya yakni alam semesta. Tipe filsafat alam ini juga disebut sebgai filsafat Pra Socrates sebab karakter pemikiran filsafat ini berbeda dengan pemikiran filsafat zaman Socrates dan berikutnya. Belakangan ini, tokoh-tokoh filsuf pra Socrates ini lebih dikenal dengan filsuf pertama atau filsuf alam. Mereka mencari unsur induk (arche) yang dianggap asal dari segala sesuatu. Pandangan dari para filsuf ini melahirkan monism, yaitu aliran yang menyatakan hanya satu kenyataan fundamental. Kenyataan tersebut dapat berupa jiwa, materi, Tuhan dan subtansi lainnya yang tidak dapat diketahui.
      Sedangkan filsafat modern yang katanya sudah lebih sempurna ternyata masih ada sisi kurangnya sehingga muncul pemikiran baru dalam asas pemikiran yang disebut Filsafat kontemporer. Kegagalan tersebut disebabkan atas dua alasan yaitu, yang pertama, merasa bahwa penilaian terhadap apa yang digolongkan sebagai kebijaksanaan lebih didasari perasaan (feeling) dan keingintahuan atau gairah (desires) ketimbang pengetahuan (knowledge). Kedua, penilaian itu didasari oleh intuisi yang sulit dipertahankan dengan argumentasi logis.






Bab V
Penutup

Sejarah awal munculnya khazanah pemikiran filsafat tidak bisa dilepaskan begitu saja dangan kebudayaan dan peradaban Yunani. Karena di negeri itulah filsafat lahir dan berkembang hungga mencengangkan peradaban dunia lain hingga abad ini. Maka dari itu tidak heran bila banyak pihak mengkaji filsafat berawal dari sejarah peradaban Yunani Kuno, lalu abad pertengahan, modern sampai abad kontemporer seperti saat ini. Para filsuf alam ini juga disebut filsuf pra Socrates karena merekalah filsuf pertama sebelum adanya Socrates beserta muridnya.


Referensi

(n.d.). Retrieved February 15, 2013, from www.wikipedia.com: id.wikipedia.org/wiki/Thales
(n.d.). Retrieved February 16, 2013, from anshar-mtk.blogspot.com/2012/10/filsafatkontemporer
Maksum, A. (1 Juni 2008). Pengantar Filsafat. Malang: AR-RUZZ MEDIA.


No comments: